Mendaki Gunung Sibayak, Mahasiswa USU Tewas Jatuh ke Jurang

Mendaki Gunung Sibayak, Mahasiswa USU Tewas

Sukses Daily Sumut – Proses evakuasi terhadap mahasiswa vokasi asal Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil dilakukan secara lancar. Tragedi yang terjadi pada tanggal 7 September 2024 memakan satu korban jiwa, yang sebelumnya mendaki bersama kedelapan temanya.

Gunung Sibayak sendiri merupakan salah satu destinasi populer di wilayah Sumatera Utara. Sudah sejak lama gunung tersebut menjadi pilihan para pecinta alam untuk melakukan pendakian di beberapa waktu tertentu, seperti di akhir pekan.

Tewasnya Mahasiswa USU Saat Mendaki Gunung Sibayak! Simak Selengkapnya Disini

Salah seorang dari rombongan pendaki yang memulai perjalanan di hari Sabtu, 7 September 2024 kemarin dilaporkan terjatuh. Ketika sedang melakukan pendakian bersama kedelapan orang temannya untuk menuju puncak Gunung Sibanyak, Sumatera Utara.

Baca Juga :  Gempa Bumi Berkekuatan M 3,4 Menguncang Padang Lawas

Sebelumnya proses pendakian yang korban bersama temannya lakukan masih berada di jalur wisata. Tentunya track yang masih cukup aman meskipun bagi pendaki pemula. Namun naasnya korban dilaporkan jatuh ke jurang oleh rekan-rekannya di pukul 21.45 WIB.

1.      Kronologi

Dari penuturan teman-teman korban kepada Basarnas Medan disebutkan bahwa RS jatuh ke jurang yang terjang. RS sendiri adalah mahasiswa berusia 20 tahun asal fakultas Vokasi dari USU (Universitas Sumatera Utara).

Pihak Basarnas Medan juga menambahkan bahwa pihaknya mendapatkan laporan jatuhnya korban di pukul 23.20. tepatnya sekitar 1,5 jam setelah korban jatuh ke jurang. Setela mendapatkan laporan tersebut tim Basarnas Medan langsung menuju lokasi kejadian.

“Setelah mendapatkan laporan tim lalu menuju lokasi dan membawa peralatan lengkap untuk kebutuhan evakuasi” Ucap Mustari, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan. Proses evakuasi berjalan cukup lama karena malam hari sekaligus terjalnya medan.

2.      Korban Jatuh dari Ketinggian 15-20 Meter

Rony Syahputra Sinurat berusia 20 tahun identitas korban jatuh di Gunung Sibanyak tersebut jatuh dari ketinggian sekitar 15-20 meter. Pinggiran jurang yang tergolong terjal juga menjadi salah satu faktor merugikan bagi keselamatan korban.

Menurut penuturan Mustari pada awalnya tragedi naas ini terjadi di tanggal 7 September 2024 hari Sabtu. Tepatnya pada pukul 19.25 korban bersama delapan temannya memulai untuk mendaki gunung Sibanyak.

Memang ada beberapa pendaki yang memiliki kebiasaan memulai pendakian di malam hari. Biasanya hal tersebut akan lebih mudah karena suasana pendakian yang tidak dingin.

Bersama delapan rekannya tersebut korban melewati jalur wisata dan naasnya di pukul 21.45 jatuh kedalam jurang. Hal tersebu bermula ketika korban ingin menuruni jalur curam pada kawasan tersebut.

3.      Evakuasi Selama 3 Jam

Baca Juga :  Beberapa Fakta Kasus Dekan FISIP UIR Ajak Almuni Ke Hotel

Setelah korban terperosok teman-temannya lalu turun, untuk melaporkan kejadiannya kepada petugas setempat. Dari petugas Gunung Sibayak lalu diteruskan kepada Basarnas Medan.

Mustari sebagai kepala operasi juga menjelaskan bahwa evakuasi ini berjalan sangat sulit. Membutuhkan waktu sekitar 3 jam hingga akhirnya tubuh korban bisa terevakuasi. Hal tersebut karena medan yang terjal sehingga sulit proses aksesnya.

Lokasi gelap juga menjadi salah satu faktor yang menyulitkan proses evakuasi. Hingga pada akhirnya pada pukul 04.15 WIB korban dibawa ke RSU Kabanjahe untuk proses lanjutan.

Korban ditemukan tewas setelah jatuh dari ketinggian jurang 15-20 meter. Untuk mengetahui penyebab kematian lebih lanjut nantinya akan disampaikan oleh petugas dari RSU Kabanjahe.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *